MEMUNCAK RINDU DI BUKIT KERETA
MEMUNCAK RINDU DI BUKIT KERETA
Mahdalena
Gerisik daun tenam
mengalun serupa nyanyian sendu
mengiring tarian pucuk manau
Bukit Kereta
bercadar kabut
putih kemerahan tertimpa surya tua
di dahan tenam
burung jalak menambal sarang
melindung badan dari angin malam
sedang di bawahnya
bait-bait rindu mengalir di kali arum
Gelap merangkak turun
binatang malam mulai berburu
suara burung cekuk
pewarta waktu
dari dalam gubuk tua
cahaya lampu damar
malu-malu mengintip celah pelupuh
terdengar lirih suara
menyeru dan menghiba
melantun doa puja
di atas sejadah
isak menyesak
mencurah rindu untuk Bapang
yang menanti di lain alam
Lampung Barat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya bu